BELAJAR DARI KEHIDUPAN

14 Februari 2015. Sebagian dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Namun sebagian lagi menyatakan penolakan secara terang-terangan dan sebagian lainya membuat trend baru dengan mempublikasikan nama lain. So.. apapun itu. Kasih sayang adalah hal posistif yang saya yakini berdampak baik bagi apapun dan siapun.  Tidak ada gunanya mengikut satu kubu dan memperdebatkannya.

Hari ini saya pertama kali bertemu dengan Bule yang nyaris punya karakter dan watak yang sesuai dengan pengertiin orang baik menurut saya. Dia menyatakan diri tidak merokok dan tidak minum alkohol. Tidak suka dipegang sembarangan terutama oleh mereka – mereka yang minta foto bareng. Paham bahwa perbedaan bahasa adalah hambatan dia bicara dengan logat sederhana yang mudah dicerna. Dia tidur cepat dan bicara apa adanya sesuai tempatnya. Nice karakter.

Teman dari negara lain yang saya sebut teman internasional adalah hadiah terindah dari tuhan untuk memaknai kehidupan jauh lebih bijak. Mereka lebih maju dalam hal pemikiran dan jauh lebih punya hal baru untuk diketahui.

Saya punya akses luas untuk bertemu dengan teman-teman internasional sejak bergabung di Couchsurfing. Komunitas Backpacker dunia tersebut memberi banyak ruang bagi manusia di seluruh dunia saling berkunjung sebagai keluarga dari satu negera ke negara lain. Menumpang adalah istilah kasar. Sebenarnya yang kami lakukan adalah menemukan dan membuktikan bahwa dari kelabilan jiwa manusia yang kadang lebih kejam dari binatang masih banyak manusia yang bisa hidup sebagai manusia seutuhnya. Menemukan jiwa baik di seluruh dunia dan menjaga kedamaian dunia. Kami menolak perang karena masing-masing kami punya ikatan emosional terhadap banyak manusia diseluruh dunia.

Menariknya punya hubungan ini adalah saya tidak pernah takut untuk pergi kemana saja termasuk ke luar negeri. Bahkan untuk berkeliling dunia saya hanya perlu menghubugi salah satu dari member dan mereka seperti selayaknya saya kepada mereka akan dengan senang hati menerima saya. Tidak ada syarat dan tuntutan, semuanya murni adalah saling terima dan menerima.

Menurut saya hal seperti inilah yang disebut dengan memaknai cinta, kasih dan sayang dengan bijaksana. Kami tidak membuat batas dari cara berpakaian seseorang. Kami juga tidak membuat jarak dengan mereka yang mempunyai pemikiran lain tentang agama. Dan kami tidak mengusik sedikitpun tentang siapa mereka di masa lalunya.

Agama ini menarik. Kadang orang terdekat kita selalu mengingatkan untuk hati-hati dengan pergaulan internasional. Ya sebagian besar dari kami berasal dari agama yang berbeda bahkan tak jarang Atheis dan yahudi juga ada. So tidak ada masalah dengan semua itu toh semua agama sejatinya adalah aturan baik untuk menjalankan kehidupan hingga akhir.
Sehari sebelumnya saya menonton sebuah film dengan pesan moral yang sangat luar biasa. Kesimpulannya konflik antar agama dan perang saudara yang terjadi saat ini adalah ulah dari “salah sambung”. Ya tokoh utama film itu menyebutnya demikian. Kebanyakan manusia mengenal agama lewat tokoh agama, dan tokoh agama kadang mengajarkan hal yang berasal dari pemikiran tokoh agama terdahulu. Artinya pemahaman yang mereka punya adalah pemahaman yang diperoleh dari manusia ke manusia bukan dari KITAB suci (Al-quran) dan Hadis yang bagi kita orang islam adalah pedoman dasar kehidupan.

tokoh utama film menyebutkan bahwa saat ini manusia mempunyai 2 tuhan. Tuhan yang pertama adalah tuhan yang menciptakan mereka dan yang ke dua adalah tuhan yang diciptakan oleh tokoh agama. Jadi masuk akal Islam punya banyak aliran dan aliran tersebut punya pengikut dalam skala banyak yang bersedia menyakiti penyikut aliran lain.

Saya Islam dan bertuhan kepada Allah SWT. tuhan yang menciptakan saya. Saya mengakui bahwa nabi Muhammad SAW adalah manusia utusan Allah SWT dengan kepribadian dan pola pikir sempurna. Saya mendengarkan nasehat ulama dan saya mempelajari Al-quran secara seksama.

Dari semua itu saya tidak menemuan alasan apapun untuk melakukan diskriminasi terhadap mahluk hidup lain bahkan khususnya pada manusia meskipun dia seorang bejad terparah sekalipun. Sabar dan serahkan segalanya kepada TUHAN karena sesungguhnya balasan dari tuhan jauh lebih menyakitkan. Kalimat seperti itu yang saya sering temukan.

Banyak contoh manusia dengan pola pikir dan pola laku sempurna yang diberikan oleh Al-Quran. Nabi Musa As sabar menerima beragam ujian berat dari kelahirannya hingga kematianya. Nabi Yusuf as. Ibrahim as, nabi Isa As bahkan nabi Muhammad SAW mereka tidak pernah memulai perang, mereka hanya mempertahankan diri dari serangan. Tapi kenapa banyak diantara muslim saat ini yang suka sekali berperang bahkan perang secara personal dengan orang tua dan saudara kandungnya. Harta tak jarang menjadi penyebab hilangnya kasih sayang diantara mereka. Dan yang lebih parahnya adalah mereka yang membuat kelompok besar dengan pemahaman agama keturunan menjadi semacam duri dalam daging saudaranya sendiri. Mempublikasikan sederet aturan dari potongan-potongan ayat. Memaksakan pemahaman terhadap orang lain dengan sepotong ayat. Bahkan tidak menyapa orang lain karena cara berpakaian mereka berbeda. Saya tidak menemukan aturan seperti itu dan saya bukan pengikut salah satu dari kelompok itu. Hanya saya dan Allah SWT yang tahu bagaimana saya menjaga kehormatan dan berbuat kebaikan kepada siapa saja dimana saja.


Semoga apa kita  pahami dan yakini adalah benar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BATUSANGKAR KOTA PERADABAN

Kenapa menikah harus diatas 30 tahun

Legenda Siti Nurbaya Gunung Padang