Menjadi Blogger



Blogger, Katanya profesi yang akhir – akhir ini digandrungi. Bagaimana tidak, selain fleksible dalam segala hal, Blogger menawarkan kebebasan berselancar di dunia maya yang tidak berujung pangkal.
  
Salah satu indikator kamu bisa di sebut Blogger adalah ketika kamu punya Blog. Youp. Saya punya blog pertama kali tahun 2010. Namun sudah sejak lama menulis di kertas buram.

Awalnya menulis bagi saya adalah obat. Saya sudah menulis sejak SD karena saya mendapatkan perlakuan buyying kala itu. dalam keseharian saya adalah murid terbaik sekolah. Juara bertahan dari kelas 1 hingga kelas 6, mempunyai banyak teman. namun diantara  teman yang banyak itu, ada satu orang  yang setiap hari memukuli kepala saya. sepertinya harinya tidak lengkap kalau tidak memukul kepala saya dan berlangsung sampai saya tamat. Puncak kejadiannya kelas 6 SD, dimana dia mampu menggerakkan massa satu sekolah untuk merayakan hari ulang tahun saya tanpa saya ingin dirayakan. Dia dan beberapa temannya mengerumuni saya dan melempari kepala saya dengan telur alhasil saya pulang dengan bau anyir. Lumbrah memang. Katanya tanda sayang sahabat atau sekedar bersenang – senang tapi yang saya pahami dari perlakukan itu adalah pelampiasan kekesalan segerombolan orang yang tidak pernah saya panggil teman. 

Di usia belia, kondisi seperti itu membuat mental saya terguncang. Saya juga punya saudara perempuan yang menganggap saya adalah ancaman. Setiap hari kami berselisih paham. Orang tua saya sibuk pergi pagi dan pulang malam. Saya cendrung sendirian melewati  pergolakan batin sehingga menulis adalah satu – satunya pelampiasan. disanalah semuanya berawal hingga saya kecanduan, setiap kali kesal, terluka dan kecewa saya akan menulis  dan obat itu mempan. setidaknya mampu membuat saya merasa tentram dan damai kala itu.

Jadi, jika melihat kembali tulisan saya dahulu kala, jangan heran akan banyak kisah sedih, tidak hanya dihari minggu tapi kadang hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat dan sabtu. Itu kenapa saat ini saya menjadi sosok yang begitu cuek, nyaris tidak punya hati. Egois kadang bahkan sedikit sadis. Tapi itu kelihatannya saja, Jauh dari kejauhan saya sangat mencintai sahabat saya, mencintai keluarga saya dan mencintai Indonesia.  Mencintai TUHAN saya mutlak diatas segala cinta yang ada.

Lebih kurang 10 tahun berlalu, sejak saya mengenal dunia menulis, tahun 2012 saya menerbitkan buku kumpulan cerita pendek yang berjudul  “Bintang Redup” dan mulai aktif menulis di Blog. sulassky.blogspo.co.id adalah blog pertama saya dan menyusul blog lainnya seperti plantbooksulassky.blogspot.co.id dan asketabarimbi.blogspot.co.id dan yang terbaru petanitraveller.blogspot.com 

Mimpi saya dalam karier kepenulisan adalah bisa menyelesaikan 100 judul buku sebelum berusia 30 tahun. Saya sedang dalam berjuang untuk mewujudkan impian itu.  Di dera banyak sekali fokus yang tidak satu aliran kadang membuat saya pesimis untuk bisa mewujudkannya. Bisa jadi itu hanya mimpi yang selamanya hanya mimpi. Namun, setidaknya saya pernah bermimpi, itu jauh lebih baik dibanding tidak punya mimpi sama sekali.

Saya mengalami banyak sekali kendala untuk menjadi Blogger. Terutama kendala internal, saya sangat mudah merasa bosan pada sesuatu dan  tahun 2013 merupakan titik jenuh saya pada dunia menulis, saya merasa kehilangan candu menulis, menulis  bukan lagi obat penawar kekecewaan. Saya menemukan obat baru . Youp Travelling dan Fotografi , dua hobi baru ini membuat saya teralihkan dan saya merasa cukup puas dengan hanya mengabadikan cerita dalam bentuk gambar saja.  hingga bermunculan lah banyak sekali gambar dan keterangan gambar dalam keseharian saya. media sosial cukup menjadi ruang dan blog menjadi dunia yang terabaikan.  

Kemudian saya menemukan dan bertemu penulis lain yang lebih dahulu memulai menulis dan terus menulis, bahkan mereka punya visi dan misi yang besar dalam dunia menulis yang saya kenal dengan istilah baru yaitu dunia Literasi. Ternyata menulis bukan hanya tentang merangkai kata menjadi paragraf atau pelampiasan segala luka lara,  Penulis yang sebenarnya adalah  mereka yang lewat kata mampu menarik orang lain ke dunianya. Melalui paragraf  mampu membuat orang lain larut dalam berbagai rasa, bahkan membuat orang lain tertawa sembari menetekan air mata. Saat ini, saya merasa dunia menulis begitu luas dan sangat misterius.  Yang paling menarik adalah seorang penulis mampu merubah dunia dengan catatan – catatan kecilnya.

Najwa Shihab dan Dee Lestari  adalah sosok itu dan penulis lokal kota padang seperti Maya Lestari GF. Muhammad Subhan, Denni Mailizon dkk. Berkat mereka saat ini saya melebur titik jenuh menulis menjadi cairan yang mengalir terus tanpa terputus. Menyerap  banyak pelajaran tentang bagaimana menjadi penulis yang benar – benar penulis, bagaimana sabar menghadapi berbagai diskriminasi profesi dan bagaimana bisa bertahan tanpa ada dukungan dari orang – orang terdekat.

Segalanya semakin menjadi  candu ketika menjadi blogger membuat saya mendapatkan banyak kesempatan. Bergabung dengan Kelas Kreatif Indonesia (KKI), Kesempatan hadir pada seminar kepenulisan. Menjadi perwakilan dan Menjadi Duta Damai Dunia Maya dan masih banyak lagi kesempatan lainnya.

Saya putuskan kembali menjadi Blogger tahun ini (2017) setelah sekian lama mengembara di alam semesta yang indahnya sangat nyata. Akhirnya kembali ke dunia Maya, dunia yang merupakan refleksi dari dunia nyata. Bahkan saat ini saya menulis bukan untuk pelampiasan luka lara, bukan karena mendapatkan perlakukan buyying atau sekedar obat untuk rasa sakit yang mendera, saya sudah selesai dan berdamai dengan itu semua. saat ini saya menulis untuk Berkarya.  Berbagi dan merubah dunia.


Salam Damai Blogger

Sulas sky

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BATUSANGKAR KOTA PERADABAN

Kenapa menikah harus diatas 30 tahun

Legenda Siti Nurbaya Gunung Padang