bigos

Bigs


Bunyi bising, teriakan siswa dan tingkah aneh siswa yang sedang berkumpul dengan teman-temannya di lorong kelas memang situasi yang rutin setiap pagi disekolahan, semantara di sudut kelas terlihat kerumunan anak-anak cewek yang sedang tegang mendengar cerita Rubia si tugang gossip yang sudah terkenal ke seantaro sekolah.
“Eh,….loe tahu gak sich, setelah itu apa yang terjadi?”
Tutur Rubia dengan ekpresi meyakinkan
“Apa?”
Tanya sekelilingnya penasaran
“Si Ribi diusir dari rumah Rui oleh mamanya Rui”
“Wah…pasti kesal banget tu Ribi”
Oceh salah satu cewek
yang tergabung dalam kerumunan itu,
“Iya lah…dan selanjutnya lebih parah, Ribi dengan nekat memasuki rumah Rui dan dia langsung masuk ke kamar Rui, gila banget kan?”
“Ha…yang benar?”
Tanya cewek lainnya makin penasaran
“Iya..benar,”
Tambah Rubi meyakinkan tapi omongan terhenti karena Ribi ada tepat dibelakang mereka, semua cewek menoleh aneh pada Ribi yang terlihat mulai menangis, semenit kemudian tangis Ribipun pecah, cewek-cewek berbalik memandangi Rubi, seakan-akan ini semua karena Rubi. Rubi yang menyadari semuanya menyalahkan dirinya mulai emosi.
“Apa?. Kok kalian ngeliatin gw kayak gitu?”
Tutur Rubi kesal, Rubipun langsung berdiri dan perlahan mendekati Ribi.
“Ribi sepupuku yang cantik, gw kagum sama perjuangan loe mendekati Ruitapi itu terlalu merendahkan martabat perempuan. Iya gak sich?”
Tutur Rubi makin memperparah tangisan Ribi, kerena gak tahan Ribipun lari menuju toilet dan menagis sejadinya di sana, sementara Rubi, tanpa merasa bersalah langsung menuju kelas karena bel masuk berbunyi.
“Pagi semua….”
Sapa Bu Wira yang merupakan guru terkejam disekolah
“Pagi Buk…”
Balas semua siswa serentak. Mata Bu Wira langsung saja tertuju pada bangku kosong didepan Rubi
“Ribi mana Rubi?”
Tanya Bu Wira tegas
Di toilet Buk..lagi nangis,
Jawab Rubi jujur, teman-temannya mendengar jawaban Rubi yang jujur
“Gila tu Rubi, gak takut dihukum dia?”
Bisik Sarah tema sebangkunya Pia
“Dia memang Bigos, tapi Bigos yang bertanggung jawab”
Tutur Pia kembali berbisik. Tak lama kemudian Ribipun masuk denngan mata sembam dan merah.
“Ribi ada apa kamu?
Tanya Bu Wira yang kembali menutup bukunya
“Gak ada apa-apa Buk,”
Jawab Ribi sambil melihat aneh pada Rubi, Rubi malah membalas tatapan Ribi dengan seyum ejekan
“Ya udah, nanti habis istirahat,Rubi dan Ribi menghadap ibu ke kantor”
Tutur Bu Wira memutuskan dan kembali focus pada pelajaran yang akan diajarkannya
“Mampus loe,”
Tutur Sarah berbisik pada Rubi, Rubi membalasnya denga senyuman yang sangat manis.


Bel istirahatpun berbunyi, Ribi yang masih sedih langsung menuju ke kantor Bu Wira di lantai bawah, sementara Rubi memutuskan kekantin dulu untuk makan siang.
Rubi dan teman-temannya asik bercengkrama dikantin sekolah sambil menyantap makan siangnya sementara dikantor Bu Wira makin kesal dengan tingkah Rubi yang tidak patuh.
“Ribi kenapa kamu tidak bersama Rubi kesini?”
Tanya Bu Wira sambil mondar-mandir seperti setrikaan didepan Ribi
“Ibuk…kan tahu gimana Rubi.”
Jawab Ribi singkat
“Baik kalau begitu,”
Bu wira menghubungi HP Rubi
“Sebentar lagi aku kesana Buk,”jawab Rubi tampa basa-basi”
Dan dia langsung menutup HP nya.
“Siapa?, Buk Wira ya?”
Tanya Yuri penasaran
“Iya.., Eh..eh Loe tahu gak kenapa Bu Wira sampai sekarang belum punya pacar?”
Tanya Rubi memulai Gosipnya
“Tahu, karena dia galakkan?”
Jawab Sarah sok tahu
“Bukan”
“Bukan?.”
Tanya Sarah dan Yuri serentak
“Gini..ni ceritanya. Bu Wira itu dulu punya Cowok yang gantenga banget, namanya Rama, dia itu seorang artis yang terkenal loeh pada zamannya. Tapi sayang rama meninggal karena dibunuh, dan parahnya nperistiwa itu terjadia saat bu Wira dan pacarnya lagi ngedate. Dan saat itu Bu wira bersumpah setia pada Rama.”
Mendengar keterangan Rubi, teman-temannya terkesima, mereka tidak menyangaka masa lalu Bu Wira begitu Pelik.
Proses menggosippun selesai saat HP Rubi kembali berbunyi
“Eh,,,gw pwegi dulu ya, ini bu Wira lagi”
Tutur Rubi yang langsung bergegas menuju kantor bu Wira.
“Siang Buk?”
Sapa Rubi sopan saat sampai di depan pintu kantor
“Siang, masuk!”
Jawab Bu Wira dengan nada yang tidak ramah
“Buk…ibu punyakan Foto Om Rama, aku Fans banget loeh sama dia”
Tutur Rubi yang langsung duduk disamping Ribi. Mendengan ucapan Rubi, Bu Wira langsung salah tingkah dan langsung memarahi Rubi.
“Rubi, Ribi bilang kamu menggosipkan dia, kenapa kamu lakukan itu pada sepupumu sendiri?”
“Ibukan tahu kalau rubi adalah Bigos, sebagai seorang bigos sudah tugas akukan menyebar gossip yang lagi hangat-hanyatnya pada teman-teman aku”
“Kamu memang anak yang gak bisa dibilangin, sekarang kamu harus mempertanggung jawabkan tingkahmu itu, ibu sudah capek mendengat keluhan teman-teman kamu. kamu harus minta maaf sama semua teman, teman kamu yang pernah kamu gosippin dan mulai sekarangkamu berhenti menggosipkan orang.”
“Belum tentu jugakan aku yang menggosipkan mereka, aku Bigos Profesional, dan semua gosipku itu dijamin actual, tajam dan terpercaya”
Ocehan Rubi yang semakin panjang menbuat kemaran Bu Wira memuncak
“kamu sepulang sekolah bersihkan kantor ibu termasuk kamar madi, dan sekarang pergi kelapangan dan hormat pada bendera sampai jam pulang!!!”
“Sekarang Buk?”
“Sekarang!”
Teriak Bu wira lantang


Setengah jam lebih, Rubi berdiri dibawah tiang bendera,tapi lima menit kemudian pak Donel datang denga seorang murid cowok .
“Ok…Awan kamu temanin ni si Biang gossip, Hormat pada bendera!”
Perintah Pak Donal, Mendengar omongan tentang biang gossip Rubia kesal
“Heh..Pak. Gw bukan Biang gossip tapi pemburu berita”
Bantah rubi
“Terserah yang penting kamu dengan dia harus tetap berdiri disini sampai bel pulang berbunyi
“Ya..Pak”
Ejek Rubi dan Awan serentak
Pakl donak langsung pergi sambil tertawa mengejek pada Rubia dan Awan
“Duh…panas”
Keluh awan
“Heh..loe tahu gak, pak Donal itu punya delapan anak cewek, gimana kalau loe nawarin diri jadi menentunya?, pasti dia ngampunin loe”
Saran Rubia seenaknya
“Pantas loe di bilang bigos, dalam kondisi dihuku kayak gini loe masih sempat-sempatnya menggosipkan pak Donal
“Gw bukan laghi menggosip. Tapi memberi saran, loe gak tahu bedanya apa?,
Tapi ngomong-ngomong loe dihukum kenapa?”
“Biasalah, berantem”
“Berantem?, terus ,kenapa lawan loe gak ikut dihukum”
“Gimana mo dihukum tu orang udah masuk rumah sakit”
“Gila juga loe”
Tiba-tiba teringat pada Max yang kabarnya masuk rumah sakit habis jam istirahat
“jangan bilang lawan loe itu namanya Max!”
Tanya rubi dengan nada penasaran
“Sial. Loe temannya?”
Tanya awan, dengan spontan Rubi langsung menendang lutut Awan, awan terjatuh. Rubi denga gerakan bela diri pas-pasannya selanjutnya memukul kepala awan sekali, Awan menghindar dan lari, Rubi yang tidak puas langsung mengejara Awan, pengejaran serupun terjadi di lorong kelas, Tapi pengejaran terhenti saat Rubi melihat Max baik-baik saja, malahan Max lagi asik pacaran di taman sekolah
“Rubi!”
Teriak bu Wira, Rubipun denga cepat berbalik ke bawah tiang bendera yang udaranya semakin panas, sepuluh kemuadian Awan menysul dan berdiri tepat disamping Rubi
“Kak, maaf ya, gw salah orang”
Tutur Rubi gugup
“Gak apa-apa, tapinkenapa loe minta maaf”
Tanya Awan sambil mengusap kepalanya
“Max baik-baik aja kok”
“Oh, gw sendiri juga gak tahu nama orang yang berantem sama gw, melihat reaksi loe tadi. Max itu pasti cowok loe ya”
Rubi tak menjawab, dia hanya melotot sewot pada Awan
“Sory, aku salah ngomong ya”
Tanya awan denga penuh tanda tanya diotaknya






Bel pulangpun berbunyi, maka berekhirlah Penderitaan Awan, tapi Rubi masih harus membersihkan ruangan Bu Wira,
“Eh,,kita pulang sama-sama aja youk”
Ajak Awan ramah
“Sory ..gw masih punya hukuman”
Tolak Rubi
“Emangnya loe salah apa”
“Gw ngosipin teman gw”
“Jadi beneran loe Bigos”
Emangnya gw udah seterkenal itu ya, sampai-sampai anak kelas duapun tahu tentang gw”
“Ya..iyalah, bigos yang jujur dan akurat kayak loe memang paling disukai, eh kenalkan gw Awan, loe siapa?”
Tutur Awan sembari mengulurkan jabatan tangan
“Gw Rubi”
Balas Rubi
“Rubi gw Mau nannyani, tapi agak panjang, gimana kalau gw bantuin loe nyelesain hukuman loe. Sambil nanya-nanya boleh gak”
“M..m…kenapa gak”
“Ok..deel”


Rubi dan awanpun memulai pekerjaan mereka, dirungan bu Wira yang lumayan komplit dengan debu di setiap sudutnya,
“Kak, tadi katanya mau nanya, emanganya mau nanya apa?”
“Gini… Bi, gw punya musuh ni dikelas satu, namanya Lexi, dia ngerebut cewek gw, loe bisa bantu gak cari informasi tentang dia”
“Lexi.?. ….Ok…tapi ada syaratnya”
“Apa?’
“Kakak harus percaya sama aku”
“Kirain apa, tentu”
Sejak saat itu Awan dan Rubi jadi akrab.
Saat pulang sekolahbersama Awan, Rubi dicergat Max di jalan, Mak adalah sahabat Rubi yang akhir-akhir ini menjauh
“Rubi gw mau bicara”
Tutur Max dengan nada sinis, Rubi menatap Awan, Awanpun menggangguk tanda menpersilahkan, Awan menjauhi Max dan Rubi
“Kenapa?”
Tanya Rubi
“Gw gak suka loe dekat sama Awan”
“Terus”
“Awan itu berantal, loe tau itu kan?”
“Terus”
“Bi….gw serius”
“Terus”
“Susah ya, ngomong sama loe”
Maxpun kesal denga jawaban Rubi yang gak nyambung, Max meningglkan Rubi dan Awanpun kembali mendekati Rubi
“Ada masalah?”
“Gak”
“Kak Lexi sekarang pacaran sama Regin, emangnya kak Regi itu ya pacar kakak?”
“Yap”
“Ok…sebenarnya Lexijadian sam akak Regin karena dia di tolak sama Lia, Cewek yang udah dua tahun dia incar. Karena Kak regin adalah wakil ketua Osis, maka Lexi memutuskan mendekati kak Regin untuk menyaingi Lia yang Ketua Mpk, taukan maksudnya?’
“Jadi Lexi sialan itu memenfaatkan Regin?”
“tepatnya saling memanfaatkan, Kak Regi nerima Lexi karena dia kesal sama kakak”
“Kesal?”
“Kakak terlalu sering berantem dan gak pernah punya waktu untuk dia”
“kamu kok bisa tahu sich?’
“Percuma dong bigos, iya gak?”
“Iya deah, karena seminggu ini kamu udah ngasih banyak informasi sama kakak, bagaimana kalau sekrang kita makan siang di restoran langganan kakan?”
Ajak Awan semangat
“Wah,,enak tu, tapi kayaknya lain kalie aja ya kak, aku masih ada les ni”
Tolak Rubi
“Les?...mmbagaimana kalau nanti sore?”
Ajak Awan lagi
“Duh,,jadi gak enak ni nolak terus, sebenarnya nati sore aku ada janji sama Max. tapi oke deah”
“Kalau asa janji gak usah, kakak gak enak sama cowok kamu”
“Max itu sahabat aku, dan aku mau balas buat dia kesal, biar dia rasain gimana rasanya teman gak nepetin janji”
“Ok..kalau gitu nanti njam empat kaka jemput di tempat les ya”
“Oke deah”
Rubi dan Awanpun berpisah di persimpangan jalan karena arah rumah mereka yang bertolak belakang.



Di tempat les, Rubi asik memperhatikan cara-cara menbuat Game di computer, danberhasil menbuat satu tokoh kartun yang di beri namanya Lexi. Tiba-tiba Awan datang lebih awan yang menbuat Rubi kaget
“Lexi..?”
Tanya Awan heran saat melihat nama tokoh Game Rubi
“Eh…kakak kenapa cepat datang nya, ngegetin aja”
Oleh Rubi mengelak dan langsung menyimpan dan mematikan komputernya
“Ayouk berangkat”Ajak rubi sambil menarim Awan keluar, Awan masik berpikir tentang yang baru saja dilihatnya.
Di restoran Rubi denga asiknya menikmati sate yang merupaka makanan vaforitnya, sementara Awan masih berpikir tentang nama tokoh Game Rubi
“Bi..game itu tentang apa sich?
Tanya Awan penasaran, Rubi kaget dan berhenti makan
“Oh…game tadi itu tentang kode-kode yang harus dipecahkan oleh si tokohuntuk bisa mendapatkan cewek yang dia inginkan, persisinya tentang perjuangan mendapatkan seorang cewek, tapi kalau yang main cewek berarti perjuangan mendapatkan cowok”
Tutur Rubi menjelaskan
“Kenapa namanya Lexi?”
Pertanyaan kaliae ini benar-benar menbuat Rubi bingung harus jawab apa,sebenarnya Lexi adalag cowok yang disukai Rubi. Kerena itu juga Rubi banyak tahu tentang Lexi. Tapi kalua semua diceritakan pada AWan, bisa-bisa Awan menyuruh Rubi lebih agresif buat mendapatkan Lexi supaya Regin kembali padanya
“Bi…Bi, Rubi”
Teriak Awan membuyarkan pikiran Rubi
“Oh…nama Lexi gw pakai nkarena orang yang lagi sering gw gosipin sekarang kan dia”
“Oh…kirain benar”
“Benar apaan kak”
“Sarah bilang katanya kamu suka sama Lexi”
“Gitu ya…sarah yang bilang?”
Tutur Rubi salah tingkah
“Jadi benar gak, kamu suka Lexi?”
Tanya awan lagi, dengan memperhatikan Raut wajah Rubi yang berubah aneh, Awan menyimpulkan itu benar, semenit kemudian HP, Rubu berbunyi
“Halo Max”
“Bi…udah setengah jam ni, loe gak jadi kesini?”
“gak”
“Kenapa?”
“Aku bilang gak , ya gak, ngerti gak sich.?”
Oceh rubi kasar, bukan marah pada Max melainkan kesal pada Sarah yang menyebarkan rahasianya
“Kak aku mau pulang sekarang”
“Ya..udah ayouk”
Keesokan harinya disekolah, Rubi melampiaskan kekesalannya , Rubi mendekati Sarah yang sedang asik mengobrol dengan teman-temannya
“Sarah aku au ngomong”
“ngomong aja”
“tapi ini pribadi”
“Aku tahu kenapa kamu marah, karena kau ngsih tahu awan kalau kamu sebenarnya suka sama Lexi Iyakan?”
“Iya..”
Jawab Rubi pelan dan tenang kerana tidak mau berantem di depan banyak orang
“Ya..udah sekarang kamu mau apa?”
“Aku mau kita berdua bicara”
“Kita udah bicarakan”
“Rubi. Loe suka sama gw?”
Tutur Lexi yang tiba-tiba datang, Rubi benar-benar kaget dan gak tahu harus melakukan apa
“Gak..gak kok”
Bantah Rubi
“Udah lah Rubi, diama rubi yang gak pernah takut, kamu pengecut ternyata, tapi asal tahu aja ya Lex, Rubi itu jadi bigos karena pingin tahu semua tentanng loe, karena hanya dengan cara itu orang-orang bakal nngasih informasi sama dia buat disebarin, sementara dia nyimpan rahasianya”
“Sarah”
“Apa itu benar”
Tanya Lexi marah
“Benar, dang w gak mau dengar loe marah lagi sama gw , seperti saat itu loe marahin gw didepan teman-teman Cuma gara-gara gw sms in puisi ke nomor loe”
Tutur Rubi dengan mata berkaca-kaca. Karena gak tahan Rubipun langsung pergi tampa menoleh sedikitpun,Ucapan Rubi mengingatkan Lexi kejadian di SMP. Dia seenaknya memarahi Rubi didepan orang banyak hanya karena Rubi mengirimi dia sebuah Puisi lewat sms , Saat itu kondisi Lexi benar-benar kacau, dia asal bicara di tambah lagi Lexi merasa risih dengan kedekatan Rubi dengan Max waktu itu.
Tapi sekarang Lexi tahu perasaan Rubi padanya. Sayag sekali Rubi sudah terlalu banyak tahu tentang kehidupan Lexi yang aneh dan sedikit semaunya sendiri. Itu karena Lexi kurang dapat menerima perlakuan orang tuanya yang pada sibuk dan kurang perhatian padanya.
Tapi dalam hatinyang terdalam rasa suka Rubi pada Lexi masih sangat kuat, apapun dan bagaimanapun keadaan Lexi.

Selesai
Skysun
20 juni 2007

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BATUSANGKAR KOTA PERADABAN

Kenapa menikah harus diatas 30 tahun

Legenda Siti Nurbaya Gunung Padang