SETAHUN PERJALANAN (2015-2016)
Gegara
sibuk tak menentu akhirnya malam ini baru selesai menulis ini.
Dari
awal saya menyebut perjalanan ini Setahun perjalanan. Sudah direncanakan
sejak Mei 2015 dengan destinasi awal yang muncul saat itu adalah pulau dewata
Bali, kemudian mendekati Desember 2015 berubah menjadi negeri tetangga Malaysia
dan pada akhirnya seminggu sebelum pergantian tahun berubah lagi menjadi negeri
tetangga juga, tapi masih Indonesia. Hahaha.. Riau
Penyebab
dari perubahan mendadak ini adalah sebuah negeri yang bernama Siak Sri
Indrapura. Negeri dibantaran sungai siak
itu sungguh menarik hati hingga jatuh hati dan ingin datang menghampiri.
Seperti itulah cara hati, kalau sudah suka dia mulai dengan segala cara ingin menikmatinya
kemudian jatuh cinta sekedarnya dan berlalu pergi. Yang tertinggal hanyalah kenangan dalam goresan pena.
Saya
adalah seorang sang pecinta semesta yang tidak pernah bisa setia. Selalu ada
alasan untuk jatuh cinta lagi-lagi dan lagi. Semesta lain terlalu menggoda. saya
tidak tahan untuk tidak berkata saya juga jatuh cinta kepada mereka.
Hari
– 1 (30 Desember 2015)
Pagi dan hujan, tapi langit selalu mendukung dan hujanpun
reda. pukul 09.00 pagi berangkat dari kota Padang menuju Kota Pekanbaru, sampai
di Pekanbaru sudah pukul 08.00 malam. Perjalanan
yang normalnya ditempuh 7 jam, saya tempuh
nyaris sepotong lingkaran jam
tangan. 11 jam dan malam ini Pekanbaru sepertinya terlalu berdebu, berisik dan macet untuk
ditelusuri, memutuskan untuk tidur saja untuk mempersiapkan energi bertemu
dengan sang pujaan hati besok pagi. Selamat malam Pekanbaru
Hari
Ke – 2 (31 Desember 2015)
Alhamdulillah
langit selalu memberi dukungan. Sekitar jam 08 pagi perjalanan kembali dimulai,
sempat tersesat dan ditipu manusia sehingga perjalanan menjadi terjeda 15
menit. Di setiap perjalanan pasti ada
saja manusia yang iseng, kita bertanya baik-baik malah di jawab terbalik-balik
ya sudah sebaiknya tanya google Map saja. Alhamdulillah sampai juga di negeri
sepi nan menarik hati Hay Ganteng! Siak Sri Indrapura.
Sampai
di kota Siak Jam 11 siang. Perjalanan dari kota Pekanbaru ke siak normalnya
ditempuh dalam kurun waktu 2 jam, saya telat 1 jam . so tidak apa-apa yang penting
sampai dan santai.
Kesan
pertama bertemu.
“Wah
kamu SEPI sekali” Jalanan lenggang nan bersih dan tertata rapi menyambut dengan
sangat ramah. Jembatan ganteng bewarna – warni yang sebelumnya dilihat di alam maya terpampang nyata di depan mata. Jembatan bewarna-warni itu adalah Penghubung dua
daratan yang dipisahkan oleh sungai
siak. Jembatan itu terlihat sangat ganteng dan saya mencintainya. Semoga jembatan ini menjadi penghubung terindah
antara tahun 2015 dan 2016. Amiiin J
Selanjutnya
saya harus memenuhi panggilan kerajaan siak, Ada pengeran yang sudah menanti
kedatangan saya di sana. Come on Let go.
Selamat
datang. Di ruang utama sedang ada pertemuan, sepertinya mereka membicarakan
kedatangan saya haha.
Sultan
siak bernama Sultan Syarif Kasim sama
seperti nama bandara dipekanbaru. Istananya dua lantai bergaya belanda dengan warna
krem, terlihat tak kalah ganteng dengan jembatan bewarna-warni. Banyak
barang-barang peninggalan sejarah seperti baju, lukisan, perlengkapan dapur dan
perabotan rumah tangga, buku-buku kuno dan catatan-catatan yang saya tidak sempat
membacanya satu persatu. kalau di Sumatera Barat tempat ini persis dengan Istana
Pagaruyung Cuma model bangunannya saja
yang berbeda. Dan saya tidak melihat ada cirikhas melayu di bangunan itu ya ini
bangunan beraksiterkur belanda banget. Dan
ternyata sang sultan memang punya keluarga keturunan INDO . kesannya rumah orang kaya banget lah saat
berkeliling di dalam istana tersebut.
Sepertinya
berkeliling istana tidak perlu lama-lama, so pamit pangeran. Adinda melanjutkan
perjalanan dulu, terima kasih atas penyambutan yang sangat berkesan.
Seperti
normalnya komplek istana, istana siak punya halaman yang luas dan taman yang
tertata rapi. Uniknya ada bangunan berbentuk kapal di halamannya tapi bukan
kapal beneran untuk berlayar karena terbuat dari beton. Mungkin sebagai
dekorasi atau apalah saya lupa bertanya.
Kunjungan
ke istana selesai tepat jam makan siang, Sate dulu. Tapi ternyata di siak nggak
ada sate siak so sate padang ajalah yang penting sate.
Desetinasi
selanjutnya adalah mesjid Sultan Syarif Hasyim tapi mampir sebentar di pinggir
sungai siak. Say hello sebentar pada sungai
yang zaman dahulu merupakan tempat berlalu lalangnya kapal perdagangan yang
membawa rempah-rempah antar negara.
Sampai
di Mesjid Sultan syarif hasyim lansung sholat dan abadikan moment. Mesjid besar
memang selalu terasa jauh lebih nyaman.
Pukul
15.00. saatnya kembali ke kota pekanbaru, sampai dikota sekitar pukul 17.00
sore dan lansung menuju mesjid agung An-Nur. Sholat Ashar dan stay menunggu
magrib hingga Isya. Pukul 20.00 saatnya berkeliling kota Pekanbaru. Cuaca
sedikit mendung dan alhasil Hujan ditengah malam. Pergantian tahun bersama turunnya
hujan pengalaman yang jarang di dapat tapi faktanya pekanbaru menghadirkan
pengalaman seperti itu kepada saya. so saya tetap berterima kasih.
Masa
bodoh dengan hiruk – pikuk tentang kontroversi perayaan tahun baru, saya
berpendapat selama kita hidup dengan baik, tanpa membuat orang lain terusik
sah-sah saja. Terlepas dari perbuatan haram beberapa oknum kita kembalikan saja
kepada pribadi masing-masing toh mereka
punya orang tua yang sudah mengajarkan mereka tentang baik dan buruk, mereka sudah melalui
berbagai pendidikan sebagai tambahan untuk bisa paham tentang baik dan buruk
dan usia sudah memproses mereka untuk
bisa sempurna memahaminya. Biarka mereka
hidup dengan cara mereka dan kita hidup dengan cara kita. Boleh peduli, boleh
mengingatkan namun jangan menghujat dan menyalahkan.
So
sudahlah! Saya menghindari perdebatan. Mari kita jatuh cinta lagi saja pada
semesta . Sampai jumpa kembang api langit malam di pergantian tahun berikutnya.
Selamat datang tahun baru 2016.
Hari
ke-3 : (01 Januari 2016)
Pagi
langit mendung. Hari yang mendung di tanggal 1 tahun baru. Destinasi Alam
mayang dan danau buatan di batalkan. waktu tersisa hanya cukup untuk bekunjung
ke GOR yang terbengkalai dengan pemandangan sampah dimana-mana, becek dan tentu
saja tidak ada ojek. Namun tetap saja rame. Disini bertemu masyarakat pekanbaru
yang rajin berolahraga sepertinya. dari
anak bayi sampai kakek-kakek ada ditempat ini. Hallo masyarakat jangan lupa
buang sampah di tong sampah ya.
Kembali
ke Mesjid Agung An-Nur untuk Sholat magrib dan go to SKA. Wisata masyarakat
dilanjutkan. Berisik sekali, ini mall atau pasar sayur ya. Hahaha J
Malam
ini pun ucapan selamat malamnya masih tertuju pada hujan. Berkah kota pekanbaru
terlalu melimpah hingga setiap malam terpaksa bermantel-mantel ria menuju rumah
tepat istirahat.
Hari
ke – 4 (02 Januari 2016)
Inspirasi
pagi “LOVE or LIVE” saya melihat begitu kerasnya kehidupan terhadap beberapa
orang. Demi cinta atau demi bertahan hidup dinginnya udara di pagi buta tidak
menjadi penghalang untuk langkah kaki mereka. Dengan sekeranjang buah alpukat
yang diikat dibangku belakang motor yang jalannya terihat tidak stabil itu
seorang calon ibu dengan semangat penuh cintanya menyusuri jalanan kota dan
saya persis mengiring dibelakangnya.
Menyatu
bersama kehidupan jalanan nan keras dan menyaksikan betapa sibuknya manusia-manusia
dewasa mempersiapkan barang dagangan untuk di tukar dengan kertas bernominal
membuka mata saya bahwa menjadi manusia seutuhnya perlu melewati berbagai ujian
kehidupan. Manusia yang tidak pernah puas, manusia yang selalu ingin menjadi
hebat, manusia yang punya banyak keinginan, manusia dengan hati setan dan
manusia dengan hati malaikat. All about Human is unic. Saat nya pulang ke kota Padang. Sudah banyak
pelajaran yang didapatkan.
Terima
kasih perjalanan, setahun berlalu dan saya masih tidak meragukan betapa
hebatnya jalanan menngajarkan banyak hal. Bangku sekolah tentu saja diperlukan
tapi jalanan jauh lebih banyak memberi
petunjuk ke arah yang benar. Teory dan
realita harus sejalan. Setinggi apapun pendidikan tanpa pengalaman NOL besar
dan pengalaman termahal hanya bisa kita dapatkan jika kita terus berjalan.
Ketika
tersesat teruslah mengikuti jalanan didepan. Jangan pernah kembali ke belakang.
menjadi semakin jauh atau semakin dekat pada tujuan tidaklah penting yang
penting adalah selama perjalanan kita harus belajar satu hal atau dua hal yang
membuat kita bisa terus berpikir banyak
hal tentang apa yang ingin kita tuju. karena
kita tidak pernah tahu tujuan di awal atau tujuan yang kita rubah ditengah
perjalanan diantara keduanya yang mana yang terbaik sebelum kita selesaikan. jadi
teruslah berjalan, hadapi dan selesaikan!.
Sulassky
(6 Januari 2016)
Komentar
Posting Komentar
Nah, setelah membaca ingin menyampaikan sesuatu dunk, silahkan !! dan terima kasih sebelumnya :)