Waktu Yang Hilang Bersama Petang
Cinta ini membunuhku
mungkin istilah yang tepat
untuk diucapkan,
aku larut dalam ingatan yang hilang dan ingin
sekali menemukan.
Satu detikpun tidak boleh ada yang terlupakan
karena bertemu denganmu
adalah sebuah anugrah yang mempertemukanku kembali
dengan rasa yang telah lama tidak terasa.
Petang itu bersama orange langit
aku tertusuk panah cinta berdarah rindu yang tidak
mau berhenti.
Setiap detikku adalah kamu
bahkan tidur dan jagaku adalah ingatanku padamu
hingga membuat aku larut dalam hayalan tak menentu.
Belakangan aku terperanga,
harusnya rasa ini muncul jauh sebelum petang itu.
Andai saja aku tidak lupa ingatan
akan waktu yang membuatmu mengenal aku
sebagai
seseorang yang juga kau rindukan.
Bayangan itu sama sekali buram,
aku hanya mengingat hujan
dan setiap kali hujan adalah aku, kamu dan inspirasiku
menciptakan sebuah syair kerinduan.
Inspirasi selalu datang dari mu,
layaknya rasa yang kembali menyala setelah padam
berbagai karya tercipta atas nama cinta yang kau
hadirkan.
Bahkan penyair terkenalpun sebentar lagi akan
kelimplungan
karena setiap kata adalah ungkapan rasa
yang bisa membuat orang lain tertawa dan menangis
dalam waktu bersamaan.
Bersama kata ada jiwa yang kadang lara,
kadang rindu,
kadang cemburu dan kadang sangat bahagia.
mengingatmu pada waktu yang hilang
adalah sebuah tanda tanya besar
yang aku upayakan untuk teringat
tapi sampai detik ini tidak pernah teringat.
Waktu memang sudah hilang bersama petang,
namun petang juga yang menyalakan api cinta yang
menghangatkan.
Aku maafkan petang itu
dan ku nikmati waktu yang ku ingat sebagai hujan
dalam kehidupan yang terus berjalan
bersama cinta yang membuatkku merasakan rasa yang
terasa.
Sulas sky 4 September 2016.
Komentar
Posting Komentar
Nah, setelah membaca ingin menyampaikan sesuatu dunk, silahkan !! dan terima kasih sebelumnya :)