MAKNA KELULUSAN


Tanpa disadari seiring waktu berlalu banyak kelulusan yang sudah sukses dilakoni. Kelulusan adalah titik akhir dari suatu pencapain dan titik awal dari sebuah perjalanan baru. Kelulusan yang paling dinantikan adalah kelulusan dari pendidikan formal. Mulai dari SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Kelulusan yang paling Wah, paling terasa itu adalah ketika di Perguruan tinggi, Kenapa?. mungkin karena ada prosesi kelulusannya yang biasa disebut WISUDA. 

Seingat saya, waktu Wisuda yang paling berkesan itu adalah moment kedatangan keluarga. Bayangkan dengan segenap rasa suka cita orang tua dan saudara dengan semangatnya menghadiri prosesi paling membosankan itu, meski berdesak-desakan dan melelahkan mereka tetap antusias mengikutinya. Ya .. mereka adalah keluarga, satu-satunya ikatan yang selalu mentorerir setiap kesalahan dan menerima kita apa adanya. Tanpa mereka seorang sulas hanyalah raga tak berdaya alias "patung bernyawa". Mereka adalah investor utama dan menjadi alasan untuk tidak berjalan ke arah yang salah. Mereka seperti tameng halus tak terlihat namun ada. Bahkan hati yang saya miliki adalah segumpal darah yang berasal dari mereka. 
Alasan untuk lulus tepat waktu dan alasan untuk selalu tersenyum, alasan untuk menjaga kesehatan dan alasan untuk tidak menyerah dengan masalah. Mereka adalah alasan dari Kelulusan demi kelulusan yang dilakoni dan mereka adalah satu-satunya ikatan yang tidak tergores zaman. 



Beranjak dari moment yang paling berkesan saya akan bicara tentang kebanggaan. Kebanggaan yang paling ceremonial adalah pemindahan jambul, menjadi Bintang Aktifis Kampus dan berjalan dengan jubah hitam plus Toga dan medali sebagai seorang sarjana. Namun sepertinya kebanggan ini tidak terasa begitu istimewa karena dalam indahnya ceremonial tersirat pandangan masa depan dan kebuntuan. berbeda dengan ketika menjadi juara kelas saatdi  Sekolah Dasar meski juga tidak terlalu istimewa setidaknya ada misi untuk tetap menjadi juara di semester berikutnya dan berikutnya lagi. Dalam hal kebanggan dengan kelulusan di perguruan tinggi yang terbayang adalah langkah yang akan di tempuh selanjutnya dan pertanyaan tentang cara mewujudkan sebuah kebanggan menjadi sebuah pengabdian nyata kepada agama, keluarga dan negara. Mungkin saat titik itu mampu dicapai kebanggaan benar-benar akan menjadi sesuatu yang istimewa.



Menjadi lulusan universitas negeri adalah tantangan karena harus menjaga nama baik Universitas dan harus sukses dengan bidang yang dipelajari. Mimpi dan harapan seakan berada di persimpangan dan menunggu untuk di wujudkan. Namun harus dengan cara memilih dan dipilih. Memilih untuk terus belajar dan dipilih untuk jadi pelajar atau memilih untuk mengabdikan ilmu dan dipilih untuk mengabdikan ilmu. ini tentang praktek dari sebuah teori di lapangan atau kembali ke perpustakaan. 

Belajar merupakan proses yang tidak ada habisnya, sejatinya sebuah kelulusan adalah apa dan bagaimana cara kita menghargainya. Salah satunya adalah dengan BERTERIMA KASIH. Banyak faktor X yang membuat kita bisa sampai ke sebuah titik kelulusan. Kawan sejurusan, teman yang muncul secara tiba - tiba atau sahabat yang sudah teruji. Mereka semua adalah Faktor X yang saya maksud. Selama 4 tahun belajar di Perguruan Tinggi banyak orang - orang baru datang menambah pengalaman. Mereka dengan karakter masing-masing membuat saya mengerti arti kehidupan dan semakin berwawasan. Dari mereka saya belajar untuk berbagi dan memaafkan. Mereka bukan hanya orang yang selalu ada, namun lebih kepada orang yang ada pada saat yang tepat. dan tidak menuntut apapun. Kadang sesuatu yang berharga bukan sesuatu yang berbentuk materi namun juga seseorang yang mampu memahami. 

Setiap perjalanan pasti ada ujungnya namun kelulusan bukanlah sebuah ujung dari perjalanan. Bahkan, ini adalah awal untuk mulai melangkah menapaki jalan yang baru. Ketika SMA kita bersuka cita saat membuka amplop hasil Ujian Akhir Nasional. dengan segenap rasa shukur kembali ke rumah dan dengan bangga memberi tahu orang tua bahwa kita LULUS namun kemudian yang terjadi adalah kita harus berkutat dengan buku dan soal - soal dari lembaga BIMBEL hingga akhirnya nama kita muncul di Koran sebagai salah seorang Mahasiswa. Kelulusan pendidikan formal rata-rata selalu berjalan dengan sukses dikehidupan seseorang. Namun kelulusan tentang memaknai kehidupan belum tentu kita bisa LULUS dengan mudah untuk itu yang harus dilakukan adalah terus belajar, terus berterima kasih dan terus berproses. Waktu selalu punya kejutan di setiap detiknya maka bersemangatlah untuk menerima kejutan tersebut supaya bisa LULUS dan Di Wisuda secara langsung oleh Sang Pemilik Hidup. 




"TERIMA KASIH"

Kepada

Mereka yang ikut berproses 
mereka yang mendampingi
mereka yang mencintai
mereka yang menghakimi
mereka yang paham dan mereka yang selalu menuntut
mereka yang tidak pernah secara nyata ada namun peduli

"TERIMA KASIH"

7 September 2013


Komentar

  1. Kok ndak ado foto wak saketek alahnyo di Blog Sulas do..Khan jaleh se nyo kualitas Sulas..Oke Fineeee kalau githu !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. baru tabaco komentar ichsan ma, sorry brother foto kita tidak layak publis masalahnya haha... ntar menimbulkan sesuatu haha :)

      Hapus

Posting Komentar

Nah, setelah membaca ingin menyampaikan sesuatu dunk, silahkan !! dan terima kasih sebelumnya :)

Postingan populer dari blog ini

BATUSANGKAR KOTA PERADABAN

Kenapa menikah harus diatas 30 tahun

Legenda Siti Nurbaya Gunung Padang