Petualang GEN 1 (Catatan Mata kuliah Bioteknologi lanjutan (3 Maret 2014))

Dosen : Prof. Dr. sc. agr. Ir. Jamsari, MP

SAP BIOTEKNOLOGY SEM. GENAP 2013/2014

Teknologi DNA
Jenis PCR
Analisis sekuens DNA dan BIOINFORMATIKA
Teknologi Protein
Analisis Ekpresi Gen Menggunakan DNA Mikroarray
Metabolomik

TEKNOLOGI DNA

Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenina dengan timin dan guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA beruntai ganda. (Sumber wikipedia.com)

DNA merupakan materi genetik mahluk hidup yang terdiri dari asam nukleat yang terdapat pada semua organisme hidup dan merupakan penciri atau sering disebut sebagai cetak biru. 

Ketika bicara tentang teknologi DNA saya memahaminya sebagai sesuatu alat atau metode yang diterapkan dalam memperoleh ataupun mempergunakan DNA untuk tujuan tertentu. 

Pembicaraan pertama yang diuraikan adalah tentang Ektraksi DNA, ketika bicara tentang etraksi DNA maka hal ini adalah pembicaraan tentang bagaimana kita bisa mendapatkan DNA itu untuk dipergunakan sebagai bahan maupun dasar memperoleh suatu hasil sesuai dengan yang sudah kita rencakan.

Nah...ketika bekerja dengan DNA ketika S1, saya sudah melakukan poses yang namanya Ektraksi DNA. Untuk menggambarkan secara mudah tentang ektraksi DNA maka kita bisa bayangkan sebuah proses mengambil suatu bagian dari mahluk hidup kemudian kita larutkan dalam sebuah cairan dan terbentuklah campuran. Dalam hal ini tentu saya bukan seperti minuman yang biasa kita minum tapi lebih kepada cairan kental yang jika di visualisasikan mirip dengan ingus (berbentuk seperti cairan kental bewarna putih)

Selanjutnya untuk mengetahui ukuran DNA yang sudah di Ekraksi kita bisa menggunakan teknologi untuk mengetahui ukuran DNA yang kita peroleh. teknologi ini biasanya dikenal dengan :

Teknik Elektroporesis

Teknik Elektroporesis prinsipnya memisahkan DNA berdasarkan muatan.  seperti yang kita ketahui DNA bermuatan negatif karena adanya gugus pospat yang nantinya muatan negatif ini ketika dilakukan elektroporesis maka akan bergerak ke arah positif.

DNA tersusun dari gugus peptida yang terdiri dari Gula, Basa dan Pospat, Nah ... dalam hal ini yang paling penting dibahas adalah basa, seperti yang kita ketahui bahwa DNA terdiri dari 4 basa yaitu Adenin (A), Timin (T), sitosin (S) dan Guanin (G).  dan sekuensing adalah salah satu teknologi yang membantu kita dapat mengetahui susun basa dari DNA yang kita peroleh.

Sekuensing

Hasil sekuensingg berupa sekuens-sekuen basa seperti AAGTTGCCTGAAGAGATACT. hasil ini diterjemahkan oleh mesin yang disebut sekuenser yang pada prinsipnya menggunakan DNA polymerase yang dapat menunjukan sekuen dengan warna yanng berbeda untuk bisa dibaca. 

Dalam proses sekuensing ada beberapa metode yang di gunakan diantaranya: 

1. Reaksi berantai yang di putuskan ( Chain termination method)  

sekuensing ini sangat sederhana, yang dilakukan secara manual dengan menggunakan 4 reaksi

2. Reaksi otomatis sekuens  (Dye - Terminator Sekuensing) Nah... metode ini lebih praktis, kita tinggal memasukan sampel ke dalam mesin dan mesinlah yang bekerja dengan prinsip kerja yang sama yaitu berdasarkan warna atau yang lebih dikenal dengan flurescence detector

Dalam  perkembangan teknologi banyak hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, pembahasan berikutnya berhubungan dengan kalimat tersebut, masih ingat dunk tentang domba dolly. domba dolly merupakan mahluk hidup pertama hasil kloning dan sejak saat itu ilmu kloning mulai berkembang dengan pesat. 

Cloning 

Merupakan penggandaan/perbanyakan mahluk hidup yang berasal dari sel somatik. karena berasarl dari sel somatik tentu saja tidak melalui proses peleburan sel gamet jantan dan betina. so.. dalam dunia awam kita bisa saja mengartikan bahwa manusia laki-laki bisa saja memperoleh keturunan dari sel somatiknya dan begitupun manusia perempuan, namun dalam prakteknya tidak semudah yang kit bayangkan, Domba dolly lahir dari serentetan percobaan yang gagal hingga perubahan perlakukan dan modifikasi-modifikasi yang tidak pernah di publis hingga sampai pada seekor domba.

Cloning dalam praktek nya saat ini sangat berguna untuk memperoleh tanaman trangenik atau menghasilkan senyawa kimia tertentu sebagai bahan obat. cloning biasanya dilakukan dengan bantuan mikroorganisme (Bakteri) yang mampu berkembang biak dalam jangka waktu yang singkat. 

dan Pembicaraan yang terakhir adalaah tentang:

Proyek Genom Manusia

Genom manusia sudah berhasil di petakan dan daari hasil tersebut di sebutkan bahwa hanya 2 % dari 100 % DNA manusia yang berfungsi. berfungsi yang dimaksud disini adalah gen yang mengekpresikan sifat-sifat tertentu pada kehidupan manusia dan itu artinya hanya sebagian kecil dari faktor genetik di dalam tubuh kita yang dapat menghasilkan energi dan itu artinya 2 % itu lah yang membuat kita "HIDUP" dan ketika 2 % itu sudah tidak berfungsi maka akhirnya adalah "KEMATIAN" 

So.. Dari materi yang dipelajari hari ini, Petualang Gen masih pada tahap membuat destinasi dari sebuah perjalanan. semakin banyak ilmu yang di peroleh semakin banyak pertanyaan yang muncul sehingga jalan itu akan semakin panjang dan akan semakin menantang. 

Pada akhirnya kita tetap kembali kepada SANG pemilik Ilmu, bahwa manusia sangat tidak ada apa-apanya di bandingkan DIA. nah menyikapi tentang pertanyaan seseorang bahwa melakukan rekayasa genetik adalah sesuatu yang menentang hukum Tuhan, saya menjawabnya bahwa segala yang terjadi didunia ini adalah atas izin Allah dan ketika tanaman trangenik berhasil di peroleh maka semua itu sudah terjadi atas IzinNYA. (Sulas_sky/BIOTEK/S2/Maret/2014).